Sabtu, Februari 07, 2009

Wartawan Radio Ditembak Mati di Filipina

Wartawan Radio Ditembak Mati di Filipina

Filipina adalah salah satu dari tempat-tempat paling berbahaya di dunia bagi wartawan. Berdasarkan catatan Perhimpunan Wartawan Nasional di Filipina, lima wartawan dibunuh pada tahun 2008, dan tercatat 59 wartawan tewas sejak tahun 2001.
Peristiwa terbaru terjadi pada minggu ketiga Januari 2009. Polisi setempat melaporkan, dua pria bersenjata menembak mati seorang komentator radio di Filipina selatan. Ini adalah kasus kematian pertama wartawan di negara tersebut tahun ini.
Badrodin Abbas diserang dua penumpang Rabu malam, 21 Januari 2009, ketika ia naik sebuah minibus yang biasanya dioperasikan oleh saudaranya.
“Kami masih berusaha menyelidiki apakah pembunuhan itu ada kaitannya dengan pekerjaannya sebagai wartawan,” kata Willie Dangane, kepala kepolisian di Kota Cotabato di pulau Mindanao, Filipina selatan.
Dia mengatakan bahwa pihak kepolisian mendengar adanya rumor bahwa saudara kandung Badorin Abbas sebelumnya menerima ancaman pembunuhan.
Seorang Muslim, Abbas mengguna-kan program radionya untuk mempro-mosi satu perjanjian wilayah yang diusulkan antara Manila dan gerilyawan Moro yang berjuang untuk mendirikan sebuah negara selama 40 tahun.
Satuan tugas pemerintah yang menyelidiki pembunuhan-pembunuhan terhadap wartawan mengecam pembunuhan komentator radio itu.
Oleh karena dikecam kelompok-kelompok hak asasi manusia lokal dan internasional, pemerintah Filipina berikrar untuk mengejar dan menangkap para pembunuh wartawan, namun sejauh ini hanya sedikit yang dihukum. (ant/rtr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar